Adas Manis
Pimpinella anisum (L) /Anisum officinarum (Moench)
Suku : Apiaceae
a. Nama daerah
Adasa, jinten manis, adas pedas.
b. Bagian yang digunakan
Buah.
c. Deskripsi tanaman/simplisia
Tanaman tahunan, tinggi hingga 60 cm batang halus, beralur dan berbulu, berbentuk silindris, banyak dibudidayakan di Eropa dan Amerika. Daun tersusun dua baris, panjang hingga 5 cm, pada posisi batang lebih tinggi terbagi menjadi banyak anak daun. Bunga putih kekuningan, bergerombol, membentuk seperti payung. Buah bentuk lonjong, biji warna hijau agak cokelat. Simplisia berbentuk bulat telur, ukuran 3-5 mm, lebar 1-2 mm, berbau aromatis khas, rasa manis, tangkai buah kecil panjang, warna hijau kecokelatan, permukaan kasar. Beberapa pustaka mensyaratkan kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2% (v/b). Minyak Adas merupakan cairan jernih, tidak berwarna atau kuning muda, berbau aromatis khas, rasa manis, jika didinginkan akan menjadi padatan, praktis tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan alkohol, eter.
d. Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri 1,5-5,0%, dengan komponen antara lain trans-anetol (80-90%), linalool, terpineol, estragole (metilkhavikol), isoanetol, trans-anetol, cis- anetol, limonena, anisaldehida.
e. Data keamanan
Minyak Anise berstatus GRAS. LD50 oral minyak pada tikus: 2,25 g/kg BB. LD50 ekstrak etanol 50% dari buah kering dalam NaCl fisiologis: 750 mg/kgBB mencit , dan dosis maksimum: 500 mg/kg BB. LD50 minyak atsiri oral pada tikus: 2,7g/kg BB. LD50 trans-anetol: 1,82-5,0 g pada mencit; 2,1-3,2 g pada tikus dan 2,16 g pada marmot. LD50 anethol pada tikus per oral: 2090 mg/kg BB. Pada uji toksisitas akut, tikus mati dalam 4-18 jam karena depresi SSP. LD50 oral pada guinea-pig: 1,26 g/kg BB. LD50 anethole pada tikus: 2090 mg/kg BB, dan dosis berulang 695 mg/kg BB menimbulkan gangguan hati ringan berupa perubahan warna, berbintik dan ujung lobus menjadi tumpul. Insidens tumor hati pada diet trans-anethole 550,0 mg/kg BB/hari. Senyawa ini menunjukkan aktivitas estrogenik, antiprogestasional, androgenik dan antiandrogenik. Aktivitas antifertilitas dan antiimplantasi 100% diamati pada tikus dengan dosis 80 mg/kg BB.
f. Data manfaat
1. Uji praklinik:
Buah, 1,0 mmol/L, mempunyai efek relaksan bermakna (P < 0,05) pada cincin trakhea guinea-pig yang berkontraksi dan bronkhodilator in vitro. Buah juga menginduksi shift paralel ke kanan pada kurva respons methacholine, yang menunjukkan bahwa efek bronkhodilator mungkin karena inhibisi pada reseptor muscarinik.
Anetol dapat menstimulasi dan merelaksasi saluran pernapasan, dan merangsang sekresi kelenjar saluran napas .
2. Uji klinik:
62 pasien usia rata-rata 50 tahun dengan batuk iritasi karena common cold (n=29), bronkhitis (n=20) atau gangguan saluran pernafasan dengan mukus kental (n=15). Rerata- asupan per hari 10 ml (7.5-15) sirup, and rerata lama terapi 12 hari (3-23 hari). Semua skor gejala menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan baseline.
g. Indikasi
Batuk produktif (ekspektoran).
h. Kontraindikasi
Alergi terhadap anetol, anak < 12 tahun, kehamilan dan laktasi.
i. Peringatan
Kandungan trans-anetol dilaporkan mempunyai aktivitas estrogenik, antiprogestasional, androgenik dan antiandrogenik.
j. Efek Samping
Kadang terjadi alergi pada mukosa saluran pernafasan yang dapat menimbulkan asma, mual. Toksisitas anethole pernah dilaporkan dengan gejala hipertonia, pergerakan okular atipik, twitching, sianosis, anoreksia dan vomitus.
k. Interaksi
Pemberian adas bersamaan dengan siprofloksasin dapat mempengaruhi absorpsi, distribusi, eliminasi, serta mengurangi ketersediaan hayati siprofloksasin hampir satu setengah kalinya.
l. Posologi
2 x 1 tea bag (3 g serbuk)/hari, seduh dengan 1 cangkir air.
SUMBER : PMK NO.6 TAHUN 2016 TENTANG FORMULARIUM OBAT HERBAL ASLI INDONESIA